Selasa, 02 Agustus 2011

Ibadah Rasulullah di bulan Ramadhan..

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan rahmat, sebab itulah banyak dari kalangan umat islam mengambil kesempatan untuk beribadah dan beramal pada bulan ini, didalam menghidupkan bulan Ramadhan perlu kita ketahui bagaimana Rasulullah menghidupakan bulan Ramadhan yang penuh berkat ini.

Saya mencoba untuk mengumpulkan berbagai mavam hadis yang bersangkut paut dengan kehidupan Rasulullah s.a.w di dalam bulan Ramadhan, tetapi tidak secara menyeluruh.

Adapun kegiatan dan ibadah Rasulullah di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut :

1 – Puasa

Diantara ibadah yang Rasulullah laksanakan adalah puasa bulan Ramadhan

Rasulullah bersabda :

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر رمضان فقال : ” لآتصوموا حتى تروا الهلال، ولا تفطروا حتى تروه …….الحديث . رواه البخاري رقم 1906 .

Artinya : Dari Abdullah bin Umar r.a. beliau berkata : Bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebutkan bulan Ramadhan dan bersabda : ” Janganlah kamu berpuasa sehingga kamu melihat anak bulan, dan janganlah kamu berbuka ( Raya Idul Fitri ) sehingga kamu melihat anak bulan .

( Hadis diriwayatkan oleh Bukhari no :1906 ).

Berkata Sayyidah `Aisyah :

أشهد على رسول الله صلى الله عليه وسلم إن كان ليصبح جنبا من جماع غير احتلام، ثم يصومه

Artinya :Aku bersaksi keatas Rasulullah s.a.w. jikalau beliau ketika waktu subuh dalam keadaan junub bukan disebabkan mimpi ( tetapi disebabkan jima` ), kemudian beliau berpuasa

. ( H.R Bukhari no 1931 ).

2 – Bersahur

Sahur adalah memakan sesuatu untuk menguatkan ibadah puasa, bersahur merupakan amalan sunnah yang di galakkan Rasululah s.a.w., bagi seorang yang ingin melaksanakan ibadah puasa hendaklah semestinya bersahur sebelum sebelum fajar datang, sebab dapat membantu mengkuatkan tubuh dalam berpuasa.

Rasulullah bersabda :

إن فصل ما بينصيامنا وصيام أهل التاب أكلة السحر رواه أبو داود رقم : 2343

Artinya : Dari Amr bin`Ash beliau berkata : Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya perbedaan puasanya kita ( umat islam ) dan ahli kitab ( Yahudi dan Nasrani ) adalah makan ketika waktu Suhur

(H.R Abu Daud no 2343 ).

Dari pada Anas bin Malik Rasulullah bersabda :

تسحروا فإن في السحور بركة رواه البخاري رقم : 1923 .

Artinnya : Hendaklah kamu bersahur sesungguhnya sahur itu terdapat keberkatan.

( H.R Bukhari no 1923 ).

Adab-adab sahur

a – Bersahur dengan tamar

Disunnahkan agar bersahur dengan tamar, walaupun kemudian memakan makanan yang lainnya, memakan makanan yang terdiri dari nasi, roti tidak mengapa tetapi sebaiknya ditambah lagi dengan tamar sebagaimana Rasulullah bersabda :

نعم السحور المؤمن التمر

artinya : Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah memakan tamar

( H.R Abu Daud no :2345 ).

b – Melambatkan masa bersahur

Sunnah hukumnya melambatkan makan sahur, sebab maksud sahur itu adalah membantu memperkuat tubuh guna melaksanakan ibadah puasa.

Dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata :

تسحرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم قمنا إلى الصلاة ، قيل كم كان بينهما ؟ قال : خمسون آية رواه البخاري ومسلم

artinya : Kami bersahur beserta Rasulullah s.a.w. kemudian kami melaksanakan Shalat ( subuh), beliau di tanya , berapakah jarak diantara sahur dan shalat subuh ?, beliau ( Zaid )berkata : sekedar membaca lima puluh ayat.

( H.R Bukhari no 1921 dan Muslim no : 1097 ).

3 – Berbuka puasa

Rasulullah s.a.w akan berbuka puasa jika matahari terbenam, dan menyuruh para shabatnya berbuka puasa secepatnya, mereka berbuka puasa dengan apa adanya

a – Sunah-sunah dalam berbuka puasa

Disunnahkan bagi seorang yang berpuasa mempercepat buka puasa jika matahari telah terbenam dengan sempurna, dengan tanpa melambat-lambatkan, sebab Rasulullah bersabda :

لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر

artinya : Senantiasa manusia ( umat islam yang berpuasa ) dalam keadaan baik bila mempercepat berbuka puasa.

( H.R Bukhari no : 1957 dan Muslim no : 1098 ).

b – Berdo`a ketika berbuka puasa

Disunnahkan berdo`a ketika berbuka puasadengan do`a yang telah di ajarkan Rasulullah s.a.w.

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

Artinya : Bahwasnya Nabi s.a.w. apabila berbuka puasa maka dia berdo`a : Ya Allah bagimulah puasaku, dan aku telah berbuka dengan rezki yang engkau berikan.

( H.R Abu Daud no 2358 ).

4 – Memberi makanan untuk berbuka

Diantara amalan yang selalu Rasululah laksanakan adalah memberi bukaan puasa bagi orang berpuasa, hal ini sangat meringankan orang-orang miskin dan orang yang memerlukan, amalan ini sangat subur sekali di Mesir, biasanya amalan ini disebut juga Ma`idaturrahman, pahala memberi bukaan terhadap orang yang berpuasa sangat besar sekali sebagaimana Rasulullah bersabda :

من فطّر صائما كان له مثل أجره غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا

artinya : Barangsiapa yang memberi makan ( untuk buka puasa ) orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut tetapi tidak mengurangkan sedikitpun pahala puasa orang yang berpuasa itu.

( H.R Tirmizi no : 807 ).

5 – Mendo`akan orang yang memberi bukaan puasa

Disunnahkan bagi orang yang diberi bukaan puasa mendo`akan orang yang memberi bukaan puasa, sebab Rasulullah senantiasa mendo`akan orang yang memberikannya bukaan puasa sebagai mana yang telah di sebutkan Imam Abu Daud didalam sunannya :

عن أنس رضي الله عنه قال : أفطر عندكم الصائمون وأكل طعامكم الأبرار وصلت عليكم الملائكة رواه أبو داود

Artinya : Telah berbuka puasa orang -orang di tempatmu, dan orang-orang baik telah memakan makanan kamu, dan para malaikat telah mendo`akan kamu.

( H.R Abu Daud no : 3854 ).

6 – Shalat Taraweh

Didalam bulan Ramadhan Rasulullah selalu melaksanakan shalat sunnah taraweh, dan menganjurkan agar kita senantiasa melaksanakan shalat malam sebagaimana sabda beliau :

عن أبي هريرة قال أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر

artinya : Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala maka diampunkanlah dosa-dosanya yang telah lewat.

( H.R Bukhari no : 2009 ).

7 – Menjaga Lailatu al-Qadar

Di sunnahkan bagi seorang muslim untuk tetap berjaga-jaga dengan malam Lailatu al-Qadar yang penuh dengan rahmat dan berkat, malam yang lebih baik dari seribu bulan sebab itulah Rasulullah menggalakkan umatnya mencari malam lailatu al-qadar ketika malam-malam ganjil sebagai mana sabda beliau :

عن عائشة رضي الله عنه قالت : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان

artinya : Hendaklah kamu mencari malam qadar itupada malam yang ganjil ketika sepuluh malam terakhir ramadhan.

( H.R Bukhari no : 2017 ).

8 – Ber`itikaf

Diantara amalan yang selalu Rasul jaga adalah beri`tikaf pada sepuluh malam terakhir ramadhan sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar beliau berkata :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان

artinya : Adalah Rasulullah selalu beri`tikaf pada pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.

( H.R Bukhari , no : 2025 ).

Rujukan :

1 – Sohih Bukhari , karangan Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, terbitan Dar Salam Lin-Nasyri Wa Tauzi`, Riyadh, terbitan kedua 1419-1999.

2 – Sohih Muslim , karangan Imam Abu al-Husein Muslim bin al-Hajaj al-Qusyairi an-Naisaburi, terbitan Alfa Cairo, cetakkan pertama 1429-2008.

3 – Sunan Abu Daud, karangan Imam Abu Daud Sulaiman bin al-Asy-`ats as-Sijistani, terbitan Dar Fikr, cetakan pertama 1426-2005.

Sabtu, 30 Juli 2011

Akhwat itu.....

Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari
kecantikan hati yang ada dibaliknya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari
sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari
keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari
apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.

Sang Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….

Akhwat Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari
kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.

Dan Ingatlah…!!!

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.

Setelah itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata

“Pelajarilah mereka!!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”

Meski kita bukanlah salah satu dari Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT

Fiqh Shiyam..

0diggsdigg
email

I. Ketentuan Puasa

A. Terjemah Surat Al- Baqarah ayat 183-184

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴿١٨٣﴾أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ﴿١٨٤﴾

Hai Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 183-184)

B. Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 183-187

1. Mufradat:

كتبَ عليكم

Diwajibkan atas kamu semua

أياماً معدودات

Bulan Ramadhan

فعدَّةٌ

Yang wajib baginya adalah puasa setelah Ramadhan sejumlah hari yang ditinggalkan selama Ramadhan

يطيقونه

Mampu berpuasa dengan berat, atau tidak mampu sama sekali seperti orang tua dan ibu hamil dan menyusui

فِديَة

Berbuka dan membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang

menambahkan makanan, atau berpuasa dan memberi makan

yang membedakan antara hak dan bathil

فِديَة

Bekal dalam memberi makan, atau puasa sambil memberi makan

الفرقان

apa yang dapat membedakan antara yang haq dan batil.

فمن شهدَ منكم الشهرَ

barang siapa yang datang Ramadhan sedang ia dalam keadaan mukim, bukan musafir berakal dan sudah baligh

ولتُكملوا العِدّة

agar kau sempurnakan puasa Ramadhan, dengan berpuasa menggantikan hari-hari yang kau tinggalkan setelah bulan Ramadhan

الرفَثُ إلى نسائكم

bahasa halus dari hubungan suami istri

تختانون أنفُسَكم

menganggapnya berkhianat, karena ingin makan, minum dan berhubungan suami istri di waktu malam, padahal itu haram

فتابَ عليكم

telah diringankan beban berat ini

باشروهن

kata lain dari hubungan suami istri

وابتغوا

carilah
حتى يتبيَّن لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسودputihnya siang dan hitamnya malam

إلى الليل

sehingga terbenam matahari

عاكفون

dalam keadaan beri’tikaf. Arti I’tikaf: diam di masjid dengan niat beribadah, orang yang beri’tikaf tidak diperbolehkan berhubungan suami istri

Ilustrasi (inet)

2. Ta’rif Shiyam dan Masyru’iyyahnya

Shiyam adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat. Allah mewajibkan puasa Ramadhan kepada kaum muslimin ini pada tahun kedua hijriyah, tanggal 2 Sya’ban.

Hukum shiyam ini disampaikan dalam tiga tahap, yaitu:

Tahap pertama: Puasa diwajibkan dengan pilihan, siapa yang mau berpuasa dipersilakan dan siapa yang tidak mau dipersilakan pula, meskipun mampu, dengan membayar fidyah. Itulah firman Allah: QS. 2: 184, artinya Bagi orang yang tidak mampu puasa dan tidak berpuasa, ia wajib memberi makan seorang miskin, menggantikan puasa sehari

Tahap Kedua: puasa diwajibkan tanpa pilihan, dan diberikan rukhshah bagi orang yang sakit. Musafir berbuka dan berpuasa setelah Ramadhan menggantikan hari yang ditinggalkan. Itulah firman Allah: QS. 2: 185

Tahap Ketiga: diperbolehkan makan minum dan hubungan suami istri, sejak terbenam matahari hingga terbit fajar hari berikutnya. Pada dua marhalah sebelumnya jika orang yang berpuasa sudah tidur maka ia haram makan minum dan hubungan suami istri sampai hari berikutnya, sehingga hal ini memberatkan kaum muslimin, maka turunlah ayat QS.2:187 Dihalalkan bagimu……sampai firman Allah…dan makan minumlah sehingga jelas bagimu benang putih dari benang merah…

Ulama Islam telah berijma tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, yang merupakan salah satu rukun Islam, dan mengingkarinya dianggap murtad.

3. Syarat-syarat shiyam

Syarat shiyam ada dua macam yaitu:

  1. syarat wajib shiyam, artinya syarat yang membuat puasa wajib bagi seseorang, yaitu: Islam, Mukallaf (akil baligh) dan mampu berpuasa. Puasa tidak diwajibkan pada yang tidak muslim, tidak wajib pula pada muslim yang belum mukallaf, seperti orang gila, anak-anak, walaupun anak-anak disuruh puasa sebagai latihan, bahkan dipukul jika tidak puasa ketika sudah berusia 10 tahun, dan telah dianggap shah puasanya ketika sudah masuk usia mumayyiz (kurang lebih tujuh tahun). Sebagaimana tidak wajib puasa atas orang yang tidak mampu sama sekali, seperti orang tua, orang sakit berat, hanya wajib fidyah.
  2. syarat pelaksanaan atau keabsahan. Yaitu syarat yang harus dipenuhi agar puasanya sah dan diterima, yaitu: Islam, Mumayyiz (bagi anak-anak) bersih dari haidh dan nifas. Orang yang sedang haidh dan nifas wajib berpuasa, tapi tidak sah puasanya sehingga keduanya bersuci, keduanya tidak puasa selama masa haidh dan nifasnya, sehingga ketika keduanya suci ia wajib puasa menggantikan hari yang ditinggalkan. Sebagaimana disyaratkan bagi sahnya puasa itu, harus pada hari-hari yang tidak dilarang berpuasa, seperti hari ied dll.

– Bersambung


sumber : dakwatuna.com

Jumat, 10 Juni 2011

cintamalang.com ^___^

kalian tau....??

why i love so much to Malang...?

surely....

I havent found yet.....

what the reason...



bertambah hari di malang...

bertambah cinta pula diriku akan kota ini....^^



di satu sisi, mungkin mm 'terlalu lebay' (kalau orang bilang...),

but..this is the fact!!




MALANG....

>kota yang sebelum 4 th lalu, belum pernah aku injak tanahnya sm sekali...

>kota yang sebelum 4 th lalu, belum pernah aku tau seperti apa....

>kota yang sebelum 4 th lalu, jarang terdengar di telingaku.....

>kota yang sebelum 4 th lalu, bahkan mungkin aku tidak tau itu terleltak di propinsi jawa apa..(jawa tengah ato jawa timur yaa...??hehe...IPS ku dapet nilai jelek,,maklum)

>kota yang dalam 1 mnggu saja, bisa membuat aku mengatakan 'aku suka malang', 'aku betah di malang'....






yaahhh.....Malang yang penuh kenangan,

kota yang sebelumnya aku tidak pernah berpikir dan terbayang akan ada disini,

'kedengeran' saja tidak dari kota asalku...hehe

tetapi Allah dengan kuasaNya bisa merubah apapun hanya dengan berkata 'KUN'...

maka seorang AKU pada akhirnya bisa ada di sini...

dan aku bersyukur ya Allah....

sangat...sangat...bersyukur..

alhamdulillah.....

akhirnya aku tau kenapa pada akhirnya Engkau mentakdirkan aku ke sini,

kota yg sangat jauh dr t4 tinggalku,

kota yg dari teman2ku ber-10,7 d Bdg, 1 di Jkt, 1 di Bogor, dan aku yg paing jauh d Malang...

kini memasuki tahun ke 4 aku ada di sini...


walaupun begitu,

memang tetap saja aku masih di bilang belum mengenal malang sepenuhnya,

karena :

1. aku bingung ketika dateng keluargaku dan mereka meminta aku ajak jalan2, aku masih belum tau tempat2 makan enak di sini itu di mana..?? (maklum,,jarang jalan-jalan...)

2. walaupun aku tau tempat2 wisata di malang dan sekitarnya (read : batu), maka sebenrnya masih bisa di hitung pake jari tempat2 mana saja yang pernah aku datangi itu...(weleh...weleh...)

paling-paling kalau ada acara dauroh baru pergi2...hehe

tapii......

aku tetap suka malang dan seisinya....^^


aku suka cuacanya,

aku suka udaranya,

aku suka orang-orangnya,

aku suka 'harga'nya,

aku suka pantainya, :D

aku suka makanannya,

aku suka jalannya,

aku suka tata kotanya,

aku suka tempat wisaTanya,

aku sukaaaaaa..........Malang dan seisinya.........^____^




beberapa hari yang lalu baru saja aku bilang pada seseorang,

"antum kn tau ane orangnya seperti ini,

semuanya itu btuh alasan................................."

tapi ternyata, terkadang....ada hal (ato banyak hal) yang terkadang tidak memerlukan alasan...






"mas kalau sudah lulus mau kemana...??" tanyaku pada masku..

"kalau engga di bandung, di Bogor, yaa di Sby ajaa....." jawabnya..

"kalo ade...??" tanyanya balik padaku..

"mmhh........ade suka Malang..." sambil melukiskan senyum di bbirku...

"yaahhh...kita nda ada yang bareng....." aku, mas io, dan mba ami berbincang bersama...



allahuma amiinn......hatiku menjawab





pernah suatu ketika,

"bagaimana ini...??"

"bagaimana jika aku sudah terlanjur cinta sangat dengan malang sedangkan Allah mentakdirkan aku bukan di Malang..??" tanyaku dalm hati (kembali)....




ahh....cinta itu Allah yang memberi....

jika memang Allah belum mentakdirkan aku pada akhirnya berada di Malang,

tho InsyaAllah..Allah sendiri yang akan perlahan mengikis rasa cinta itu....

soo......feel your love for now....^^









*setelah selesai membersihkan kamar mandi


cintamalangsangat.com



110611-00.33 ^^

Kamis, 19 Mei 2011

Makna Kebangkitan Nasional setelah 65 tahun Indonesia Merdeka

103 tahun yang lalu, tanggal 20 Mei digalang kekuatan oleh para pemuda di wilayah nusantara ini untuk menyatukan tekad “bangkit dari keadaan sebagai negeri terjajah”

Rentetan perjuangan dengan gelimpangan perngorbanan yang tak terhitung berujung pada tercapainya tujuan “merdeka”. 17 Agustus 1945 kita sampai pada satu “titik” bahwa “wilayah kami” tidak lagi terjajah. Kami sudah menjadi bangsa MERDEKA.

65 tahun sudah berlalu, Kami sudah BANGKIT. Infrastruktur sudah lengkap, sekolah sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan, masyarakat sudah menikmati listrik, telepo bahkan internet
serta seabreg kemajuan yang Kami bangun sejak Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga kini ……

Terhadap kemajuan Pembangunan Fisik, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pemerataan (kecuali kawasan tertentu terutama di Timur Indonesia) sangat diakui bahwa Indonesia yang sejak 17 Agustus 1945 telah merdeka kini menjadi Negara Berkembang yang sangat diperhitungkan.

Tapi bangaimana dengan Moral masyarakat bangsa ini? baik rakyat biasa maupun yang jadi pejabat?

Inilah yang mungkin dan pasti pada moment KEBANGKITAN NASIONAL tahun ini perlu menjadi bahan renungan.

Pertama, masyarakat di negeri ini masih banyak yang sangat miskin dari sisi ekonomi bahkan lebih celaka lagi banyak di antara mereka yang memiliki mental yang sangat memprihatinkan yaitu selalu mengharapkan bantuan padahal memiliki potensi untuk bangkit dari kemiskinannya. Ini terbuktu dari berbagai program yang digulirkan berujung pada kegagalan karena bantuan yang diberikan selalu “dimusnahkan” ketika sudah diterima bukan “digulirkan”.

Kedua, Pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan bagi seluruh masyarakat tidak diimbangi dengan sistem penyelenggaraan yang memadai sehingga menghasilkan proses dan hasil pendidikan di sekolah yang bersifat formalitas, sekolah dimaknai sebagai bagian yang harus dilewati pada usia tertentu selama waktu tertentu dan harus selesai dengan “mengantongi” ijazah dengan tanpa mempertimbangkan apa yang terbaik harus didapat dari proses pendidikan di sekolah. Kondisi ini melahirkan generasi yang “penuh dengan tanda tanya” yang apabila dibandingkan dengan bangsa lain, rata-rata kualitas lulusan SMA di negeri ini mungkin setara dengan lulusan “SD” di negara maju. ini sangat parah …. meskipun ga semuanya ……. Belum lagi pendidikan belum melahirkan generasi yang bermoral baik, terbukti …..

Ketiga, Masyarakat secara umum masih banyak yang tidak memiliki budaya “do the best”, kompetitif, prosedural dan disiplin terhadap tata etika dan aturan formal kehidupan bernegara di negeri ini sehingga banyak melahirkan budaya kolusi serta kongkalingkong dengan pejabat.

Keempat, Para pejabat yang memililki kewenangan banyak yang menyalahgunakannya, tidak menganggap bahwa jabatan dan kewenangannya sebagai amanat dan memaknai bahwa dirinya adalah pelayan bagi masyarakat. Penyalahgunaan wewenang, Kolusi, Korupsi, Nepotisme menghiasi keseharian pemerintahan negeri ini. Kini…… slogan good governance dan excellent service hanya jadi slogan.

Kelima, keenam, ketujuh ……… terlalu banyak yang harus diungkap.

HARI INI, 20 Mei 2011 adalah Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan sejarah. Akankah hanya dijadikan seremonial belaka hanya sekedar apresiasi terhadap jasa para pahlawan pada waktu itu? ataukah akan dimaknai bahwa hari ini dan selanjutnya negeri ini harus BANGKIT untuk memperbaiki:
- Moral masyarakat dan pejabat.
- Sistem pendidikan yang akan melahirkan generasi cerdas dan bermoral.
- Tatanan kehidupan perekonomian dan sosial masyarakat.
- Sistem pemerintahan yang bersih dan amanah.
- Keterpurukan bangsa ini menjadi Bangsa yang Maju dan diperhitungkan.

Bangkit Indonesia ! ! !


*Bekerja u/ Indonesia,

-Harapan itu masih ada-