Kamis, 19 Mei 2011

Makna Kebangkitan Nasional setelah 65 tahun Indonesia Merdeka

103 tahun yang lalu, tanggal 20 Mei digalang kekuatan oleh para pemuda di wilayah nusantara ini untuk menyatukan tekad “bangkit dari keadaan sebagai negeri terjajah”

Rentetan perjuangan dengan gelimpangan perngorbanan yang tak terhitung berujung pada tercapainya tujuan “merdeka”. 17 Agustus 1945 kita sampai pada satu “titik” bahwa “wilayah kami” tidak lagi terjajah. Kami sudah menjadi bangsa MERDEKA.

65 tahun sudah berlalu, Kami sudah BANGKIT. Infrastruktur sudah lengkap, sekolah sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan, masyarakat sudah menikmati listrik, telepo bahkan internet
serta seabreg kemajuan yang Kami bangun sejak Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga kini ……

Terhadap kemajuan Pembangunan Fisik, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pemerataan (kecuali kawasan tertentu terutama di Timur Indonesia) sangat diakui bahwa Indonesia yang sejak 17 Agustus 1945 telah merdeka kini menjadi Negara Berkembang yang sangat diperhitungkan.

Tapi bangaimana dengan Moral masyarakat bangsa ini? baik rakyat biasa maupun yang jadi pejabat?

Inilah yang mungkin dan pasti pada moment KEBANGKITAN NASIONAL tahun ini perlu menjadi bahan renungan.

Pertama, masyarakat di negeri ini masih banyak yang sangat miskin dari sisi ekonomi bahkan lebih celaka lagi banyak di antara mereka yang memiliki mental yang sangat memprihatinkan yaitu selalu mengharapkan bantuan padahal memiliki potensi untuk bangkit dari kemiskinannya. Ini terbuktu dari berbagai program yang digulirkan berujung pada kegagalan karena bantuan yang diberikan selalu “dimusnahkan” ketika sudah diterima bukan “digulirkan”.

Kedua, Pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan bagi seluruh masyarakat tidak diimbangi dengan sistem penyelenggaraan yang memadai sehingga menghasilkan proses dan hasil pendidikan di sekolah yang bersifat formalitas, sekolah dimaknai sebagai bagian yang harus dilewati pada usia tertentu selama waktu tertentu dan harus selesai dengan “mengantongi” ijazah dengan tanpa mempertimbangkan apa yang terbaik harus didapat dari proses pendidikan di sekolah. Kondisi ini melahirkan generasi yang “penuh dengan tanda tanya” yang apabila dibandingkan dengan bangsa lain, rata-rata kualitas lulusan SMA di negeri ini mungkin setara dengan lulusan “SD” di negara maju. ini sangat parah …. meskipun ga semuanya ……. Belum lagi pendidikan belum melahirkan generasi yang bermoral baik, terbukti …..

Ketiga, Masyarakat secara umum masih banyak yang tidak memiliki budaya “do the best”, kompetitif, prosedural dan disiplin terhadap tata etika dan aturan formal kehidupan bernegara di negeri ini sehingga banyak melahirkan budaya kolusi serta kongkalingkong dengan pejabat.

Keempat, Para pejabat yang memililki kewenangan banyak yang menyalahgunakannya, tidak menganggap bahwa jabatan dan kewenangannya sebagai amanat dan memaknai bahwa dirinya adalah pelayan bagi masyarakat. Penyalahgunaan wewenang, Kolusi, Korupsi, Nepotisme menghiasi keseharian pemerintahan negeri ini. Kini…… slogan good governance dan excellent service hanya jadi slogan.

Kelima, keenam, ketujuh ……… terlalu banyak yang harus diungkap.

HARI INI, 20 Mei 2011 adalah Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan sejarah. Akankah hanya dijadikan seremonial belaka hanya sekedar apresiasi terhadap jasa para pahlawan pada waktu itu? ataukah akan dimaknai bahwa hari ini dan selanjutnya negeri ini harus BANGKIT untuk memperbaiki:
- Moral masyarakat dan pejabat.
- Sistem pendidikan yang akan melahirkan generasi cerdas dan bermoral.
- Tatanan kehidupan perekonomian dan sosial masyarakat.
- Sistem pemerintahan yang bersih dan amanah.
- Keterpurukan bangsa ini menjadi Bangsa yang Maju dan diperhitungkan.

Bangkit Indonesia ! ! !


*Bekerja u/ Indonesia,

-Harapan itu masih ada-

Senin, 09 Mei 2011

"ya Allah...bagaimana ini...?? aku merindunya....T_T T_T beberapa waktu ini aku sering memikirkannya..padahal aku nda boleh punya perasaan seperti ini...sudah hampir 6 bulan...&aku engga boleh mnyerah....&jg,,ada adek-adekku yang aku sayang mereka bangett...mereka g boleh ikut berakibat karena kakaknya ini....aku terkadang sangat sedih krn g bisa berbuat apa-apa,,aku ingin sewajrnya sajaa..ato bahkan jika boleh..hati ini hanya utk suamiku saja kelak...tidak boleh terkotori oleh yang lain..knp sekarang sudah ada yang mengisinya, yg padahal belum tentu ia menjadi pendampingku kelak.....ya Allah,,aku hanya ingin mencintaiMu..."




aahhhh....aku hanya tertegun ketika mendengarnya bercerita tentang doa yang ia lantunkan itu....


aku mgkin sedikit tau apa yang ia rasakan...
atau bahkan lebih....ahhh,,pastinya hanya dirinya dan ALlah yg paling tau apa yg sedang ia rasakan saat ini,,
yaa....semua itu adalah fitrah,
tetapi fitrah yang seperti apa dulu...??
fitrah yang karenanya membuat qt mnjadi jauh dari Allah...
fitrah yang karenanya membuat waktukita dengan Allah menjadi berkurang...

fitrah yang karenanya membuat kita mnjadi melalaikan amanh-amanah yang didalamnya banyak hak orang yang harus ditunaikan...

aahhh....kita yakin bahwa bukan fitrah yang seperti itu yang kita inginkan,,


-to be continued-

Istiqomahkan kami.....




pagi itu kususuri jalan kerto menuju ke salah satu kontrakan temanku untuk mengambil barang yang kutitipkan padanya...

seperti biasa...ada nenek yang duduk-duduk dan berdiri di depan rumahnya sambil mngenyam jajanan pasar atau roti mungilnya ataupun hanya duduk berdiri menghirup udara pagi sambil meregangkan otot-otot sejenak..

sambil ku lemparkan salam dengan senyuman manis tentunyaa....=) aku menyapa mereka,
di jawab dengan senyuman manis pula...
ahh...begitu indah Islam mengajarkan senyuman it sebagai ibadah,karena memang ia sebuah karunia (read : kebahagiaan) bagi orang yang melakukannya ataupun menerimanya...bisa menghapus sedih jadi tawa,,luka jadi bahagia,,Subhanallah...

"ahh...rumah itu yang dulu kudatangi saat KKD...." tb2 teringat KKD skitar 2 th lalu...
rumah yang didalamnya ad nenek yg sakit dan keluarganya yang tidak mampu berbuat apa2 selain mengurusinya karena tidak mampu utk berobat...
waktu it akhirnya kuminta utk datang k salah satu posko kami utk akhirnya diperiksakan k dokter...

"ahhh....pasti banyak jg yg seperti ini d tempt lain,,"gumamku dalam hati...
tapi,,siapa yg pada akhirnya akan peduli dengan mereka...melihat zaman saat ini orang-orang hanya sibuk dengan dirinya sendiri...
sibuk mmperbesar dan memperbanyak apa yang dia punya, tanpa tau hakikat bahwa sesungguhnya hidup adalah utk berbagi dan saling melengkapi..

berbagi dalam artian kita tidak mungkin sendiri...tetapi pasti butuh bersama orang lain....sekuat dan sehebat apapun kita,

saling melengkapi dalam artian, bahwa kita tidak mungkin sempurna, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing2....
inget status d salah satu group FB tmn2 "karena ikhwan punya 9 akal 1 perasaan dan akhwat 9 perasaan 1 akal, maka jangan ada dusta di antara kita"....
sesungguhnya kata2 itu jangan dijadikan apology....karena tidak selalu seperti itu, tapi memang itu adalah fitrah....karena itulah laki-laki dan perempuan siciptakan untuk saling melengkapi,,dalah hal apapun...bekerja, bermain, berdiskusi, berpikir, teknis, berkeluarga, bermasyarakat atau bahkan bernegara....setiap diri kita sudah punya tugasnya masing-masing...jangan diperdebatkan apalagi disalahartikan...
sudah tidak jaman berantem hanya karena kesalahpahaman atau miss komunikasi,,IT semakin maju ikhwah....yuu ganti topik,, ^o^

back to topic...
ketika kuliah DPL jumat lalu,
kami mendiskusikan tentang lingkungan yang akhirya merembet pada permasalahan kampus bahkan negara (jarang-jarang boo.....),
yang akhrnya dengan lancarnya menguraikan satu-satu permasalhan ini itu, menghubungkan dan merincinya sampai bagian terkecil...tetapi sperti biasa, terhenti pada pembahasan solusi,,
dan solusi alternatif yang biasa dikemukakan pun akhirnya keluar...
'semuanya kita kembalikan lagi pada diri kita masing-masing..............'

fiiuuhh......
terkadang begitu mudahnya menceritakan kejelekan-kejelekan dan permasalahan-permasalhan yang ada,,tetapi yang memberikan atau alkhirnya bergerak dalam pemecahannya tidaklah banyak...bahkan tidak semuanya bertahan...

begitu banyak cobaan mendera akhir-akhir ini...
pada jamaah ini,
pada gerakan ini,
pada keluarga ini,
terkadang syetan pun tak jarang bermain-main menggoda kami,
tapi kami yakin.....
selama kami tetap memegang Al-qur'an dan sunnah,
berusaha selalu mndekatkan diri kepadaMu,
menjaga ruhiyan, fikriyah, jasadiyah ini tetap berada di jalanMu,
InsyaAllah kami akan tetap disini ya Allah....
istiqomahkan kami...

Kau yang paling tau apa yg terbaik utk kami ya Allah..
Laa yukallifullahunafsan illa wus'ahaa......












-ketika terus mencoba dan mencoba utk selalu istiqomah-